Nilai adalah sesuatu yang bersifat
abstrak yang memiliki satuan, harga, dan tinggi rendahnya hal
tersebut.Nilai sebagai rujukan
dan keyakinan dalam
menentukan sikap dan piihan.Tidak
hanya materi atau
benda saja yang
memiliki nilai, tetapi gagasan dan
konsep juga dapat
menjadi nilai, seperti
nilai pendidikan, kemasyarakatan,
sosial, kebenaran, kejujuran, keikhlasan dan keadilan. Nilai dari Guru Penggerak adalah: Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, serta
Berpihak pada Peserta didik. Nilai-nilai ini
diharapkan terus tumbuh dan dilestarikan dalam diri seorang Guru
Penggerak. Kelima ini saling mendukung satu dengan lainnya, dan tentunya
diharapkan menjadi pedoman berperilaku untuk seorang Guru Penggerak.
Guru Penggerak yang mandiri,
berarti guru tersebut mampu memunculkan motivasi dalam dirinya sendiri untuk
membuat perubahan baik untuk lingkungan sekitarnya ataupun pada dirinya
sendiri. Prilaku yang bisa dilakukan guru adalah mau melakukan refleksi
dan instrospeksi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Mau mendengar
saran dan kritik dari pengawas, kepala sekolah, sesama guru dan peserta didik.
Seoarang guru
reflektif selalu melihat dari sisi positif setiap saran dan kritik untuk
memperbaiki kualitas kerja. Guru Tidak boleh merasa puas terhadap pembelajaran
yang dilakukan. Guru berani jujur mengakui kekurangan dirinya dalam
pembelajaran.
Perilaku guru
penggerak berkaitan nilai kolaboratif adalah guru harus membangun hubungan
kejasama yang positif dan harmonis dengan orang tua peserta didik, komite
sekolah, organisasi di lingkungan sekolah, dan dinas pendidikan untuk kemajuan
sekolah. Prilaku seorang guru penggerak terkait inovatif adalah guru penggerak
harus mampu menemukan ide-ide atau gagasan baru tentang metede, media, dan
suasana pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik dan menyenangkan.
Guru harus
mengutamakan perkembangan peserta didik sebagai acuan utama, guru harus mampu
menghadirkan pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik, menghadirkan
pembelajaran dimana peserta didik membangun sendiri pengetahuanya. Guru harus
mampu mewujudkan profil pelajar Pancasila bagi peserta didiknya. Pelajar yang memiliki profil ini
adalah peserta didik yang terbangun utuh keenam dimensi pembentuknya.
Dimensi ini adalah: 1)
Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri;
3) Bergotong-royong; 4) Berkebinekaan global; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif.
Keenam dimensi ini perlu dilihat sebagai satu buah kesatuan yang tidak terpisahkan.
Apabila satu dimensi ditiadakan, maka profil ini akan menjadi tidak bermakna.
Sebagai contoh: ketika seorang pelajar perlu mengeluarkan ide yang baru dan
orisinil untuk memecahkan masalah, diperlukan juga kemampuan bernalar kritis
untuk melihat permasalahan yang ada. Solusi yang dihasilkan juga perlu
mempertimbangkan akhlak kepada makhluk hidup lain yang dapat dimunculkan dari
dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Untuk
mewujudkan ke enam dimensi tersebut dibutuhkan peran dari seorang guru. Peran dari dari seorang Guru
tentunya akan lebih maksimal jika memiliki keterampilan ataupun kompetensi yang
sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan. Guru Penggerak mampu senantiasa mendorong dirinya sendiri untuk
melakukan aksi serta mengambil tanggung jawab atas segala hal yang terjadi pada
dirinya. Peran tersebut adalah:
Menjadi
Pemimpin Pembelajaran
Menjadi
pemimpin pembelajaran yang mendorong wellbeing ekosistem pendidikan sekolah. Pemimpin
Pembelajaran berarti seorang Guru menjadi seorang pemimpin yang
menitikberatkan pada komponen yang terkait erat dengan pembelajaran, seperti
kurikulum, proses belajar mengajar, asesmen, pengembangan guru serta komunitas
sekolah, dll. Guru Penggerak diharapkan mampu berperan sebagai pemimpin yang
berorientasi pada peserta didik, dengan memperhatikan segenap aspek
pembelajaran yang mendukung tumbuh-kembang peserta didik.
Menggerakkan
Komunitas Praktisi
Guru Penggerak berpartisipasi aktif dalam membuat komunitas belajar untuk para
rekan guru baik di sekolah maupun wilayahnya. Komunitas yang bisa dibuat guru
guru bisa KKG atau MGMP. Praktik baik yang dimiliki guru bisa dibagikan dalam
komunitas tersebut. Kegiatan ini menjadi bahan pembelajaran untuk para guru
sejawat.
Menjadi Coach Bagi
Guru Lain
Guru
penggerak harus mampu menjadi coach dan mentor bagi rekan guru lain terkait
pengembangan pembelajaran di sekolah. Seorang Guru Penggerak juga harus mampu
mendeteksi aspek-aspek yang bisa ditingkatkan dari rekan sejawatnya. Seorang
Guru Penggerak diharapkan juga mampu merefleksikan hasil pengalamannya sendiri
serta guru lain untuk dijadikan poin peningkatan untuk pembelajaran. Tidak lupa
juga sebagai seorang coach, Guru Penggerak diharapkan juga bisa memantau
perkembangan dari rekan guru lain tersebut.
Mendorong
Kolaborasi Antar Guru
Kolaborasi
antar guru sangat diperlukan disekolah untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Guru penggerak harus membuka ruang diskusi positif dan kolaborasi antara guru
dan pemangku kepentingan di dalam dan di luar sekolah untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran. Pada peran ini, seorang Guru Penggerak diharapkan mampu
memetakan para pemangku kepentingan di sekolah (serta luar sekolah), serta
membangun dialog antar para pemangku kepentingan tersebut.
Mewujudkan
Kepemimpinan Peserta didik
Guru
harus memberikan dorongan dalam peningkatan kemandirian dan kepemimpinan
peserta didik di sekolah. Peran seorang Guru Penggerak berarti membantu para
peserta didik ini untuk mandiri dalam belajar, mampu memunculkan motivasi
peserta didik untuk belajar, juga mendidik karakter peserta didik di sekolah.


Leave a Reply